Kamu.



Untuk kamu yang tak bisa kusebut dengan nama aslinya, kuharap kamu mengerti bahwa kata inilah yang bisa kusebut untuk inisialnya. Satu kata yaitu kamu.

Jika ditanya siapa kamu di hidupku, tentu saja aku akan bilang kalau dirimulah orang yang aku cintai. Orang yang sering terlintas dipikiranku, entah saat sendiri, entah saat ingin menangis, entah saat ingin tertawa. Jangan ditanya, karena kamu begitu berarti bagiku.

Tapi..

Nyatanya, kamu ya tetap kamu. Orang yang tak bisa kusapa saat bertemu, orang yang tak bisa kulihat lama saat dirimu sadar diperhatikanku, orang yang tak bisa kumiliki hanya sekedar dalam mimpi. Hanya bisa melihatmu saja, hanya bisa bertemu denganmu di dunia ini saja, bersyukur adalah hal pertama yang kulakukan saat itu.

Tak apa, jika memilikimu bukan hal yang tepat untukku, setidaknya mencintaimu adalah hal yang membahagiakan untukku sekarang. Walaupun aku sudah tau konsekuensi mencintai seseorang yang bahkan tak mengenal siapa diriku ini.

Karena pada dasarnya, cintaku ini tak besar harapan dan tak meminta balasan. Cukup bisa diterima bahwa diriku ini akan terus mencintai dirimu dengan segenap perasaan. Yang tak akan mati entah sampai kapan.

Ketika ada yang bertanya siapa laki – laki yang berhasil membuatku lupa akan duniaku, akan kujawab dengan lantang yaitu kamu.

Ketika ada yang bertanya siapa laki – laki yang berhasil membuatku lebih bersemangat, akan kujawab pula yaitu kamu.

Ketika ada yang bertanya siapa laki – laki yang berhasil membuatku seperti orang gila yang tersenyum sendiri, jawabannya akan tetap sama yaitu kamu.

Tapi, ketika ada yang bertanya siapa laki – laki yang 
kuingini dalam hal dicintai, tentu saja jawabannya bukan kamu.

Karena sejak awal sudah kukatakan, cinta ku ini tak perlu balasan dan tak besar harapan. Jadi akan kubiarkan perasaan ini mengalir begitu saja tanpa adanya kepastian, tanpa adanya jawaban dan tanpa adanya kemungkinan.

Karena walaupun terdengar berlebihan, aku akan lebih bahagia jika kamu bahagia dengan pilihanmu yang sudah kamu bahagiakan.


“Kamu itu seperti bulan yang kulihat di langit. Bersinar di malam hari yang gelap ini dan sulit kuraih. Bukan hanya jauh, tapi juga banyak bintang yang mengelilingi.”



19:10
myself.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer