Siapa yang harus dicintai?



Mendengar beberapa pengalaman yang menyakitkan, melihat beberapa pengalaman yang menyedihkan bahkan merasakan salah satunya adalah hal yang sering terjadi di dunia ini.

Entah alasan apa yang menjadi penyebabnya, entah kapan itu bisa terjadi atau bagaimana cara penyelesaiannya nanti, tapi ada hal yang bisa saya pahami kali ini.

Sebuah hal yang bisa dilakukan, tapi sulit untuk disadari. Karena kita terlalu fokus pada hal yang membuat kita kadang lebih sering tersakiti.

Seperti mencintai, mungkin?

Jadi begini, kalau menurut pendapat saya pribadi mencintai itu termasuk hal yang bisa membuatmu tersakiti. Malah kemungkinannya sangat besar dan kalau bisa dibilang memang mustahil jika tak terjadi. Bukannya melarang untuk mencintai, tapi jika mencintai malah membuatmu tersakiti, untuk apa?

Sudah ku bilang bukan, hal seperti itulah yang membuatmu tak bisa menyadari hal yang bisa dilakukan seperti kataku tadi.

Mencintai itu tak salah, jika kamu senang melakukannya. Tapi jika mencintai membuatmu terobsesi padanya, apakah itu yang disebut cinta?

Jika mencintai membuatmu merasa terbebani dan membuat kamu selalu memikirkannya tanpa henti, apa itu tak menyulitakan dirimu sendiri?

Apalagi mencintai seseorang yang tak melihat kearahmu, bahkan tau kalau kau mencintainya saja tak pernah. Lalu apa yang ingin kamu lakukan jika itu terjadi?

Memaksakan diri untuk bisa terlihat? Bukan sudah kubilang kalau itu hanya obsesi?

Karena semua yang terlalu berlebihan juga tidak baik, bukan?

Jadi berhenti lah membuat dirimu kesulitan sendiri, berhentilah untuk memaksakan diri, dan mulai menyadari. Kalau yang perlu kau lakukan hanya mencintai dirimu sendiri.

Kamulah satu – satunya yang harus dirimu cintai. Sebab, jika kamu bisa mencintai dirimu sendiri, disitulah kamu akan bisa dicintai oleh orang lain juga.



“Siapa yang harus dicintai? Jawabannya sudah pasti dan takkan pernah berubah. Yaitu dirimu sendiri.”


19 : 29
myself.

Komentar

Postingan Populer